Hingga suatu saat dikarenakan ada rasa bosan satu sama lain, mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan. Dimana saat itulah mereka menemukan hal-hal baru yang memperkaya hidup mereka sebelumnya.
Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dimana sebuah perjalanan ini penuh dengan keyakinan, cita-cita, mimpi, dan cinta. Perpisahan dan perjalanan yang mereka lewati ini ternyata telah membuat mereka menjadi manusia yang sesungguhnya, tidak hanya seonggok daging yang hanya bisa bicara, berjalan, dan punya nama.
Novel karangan Donny Dhirgantoro ini
memberikan kepada para pembaca suatu ajakan untuk lebih mencintai tanah
air yang kaya ini. Penggambaran tokoh-tokoh utama dalam cerita ini cukup
spesifik membuat pembaca seolah-olah kenal dengan mereka. Walaupun
konflik dalam cerita ini kurang, tetapi cerita ini merupakan cerita yang
bagus karena ringan dan mudah dipahami. Didalam cerita ini banyak
terdapat lirik-lirik lagu mancanegara sehingga jika tidak semua pembaca
tahu bagaimana lagu dari lirik tersebut. Meskipun begitu, cerita ini
diselingi dengan kata-kata dan kalimat yang dapat menunjukkan kepada
para pembaca bagaimana makna hidup itu dan bagaimana kita menjalani
hidup ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun dalam novel ini tidak
diterangkan apakah cerita didalamnya itu bersifat nyata secara
keseluruhan atau hanya fiksi tetapi cerita ini telah mampu menghanyutkan
pembacanya kedalam sebuah kisah yang bermanfaat bagi seorang manusia.
Sama halnya dengan novel-novel laris yang
lainnya seperti Ayat-Ayat Cinta dan Laskar Pelangi, mudah-mudahan
cerita dari novel ini secepatnya dapat diangkat ke layar lebar.
Sumber : http://fietha.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment